PixelCraft
Saya adalah Fullstack Developer yang mampu membangun aplikasi dari sisi frontend maupun backend. Dengan kemampuan teknis di kedua sisi, saya dapat menangani pengembangan sistem secara menyeluruh, mulai dari desain UI hingga pengelolaan database dan API. Saya terbiasa bekerja secara kolaboratif dalam tim untuk menghasilkan solusi digital yang efisien dan scalable.
Perjalanan saya sebagai developer dimulai dari frontend, namun berkembang ke backend untuk memahami arsitektur sistem secara utuh. Dengan pengalaman membangun aplikasi end-to-end, saya memahami pentingnya komunikasi antar bagian dalam sistem dan bagaimana menyatukannya secara efisien. Saya menyukai tantangan dalam membuat aplikasi yang tidak hanya berjalan lancar di sisi pengguna, tetapi juga kokoh di sisi server.
Menguasai HTML, CSS, JavaScript, serta framework seperti React dan Vue untuk frontend. Di sisi backend, saya berpengalaman menggunakan Node.js, Express, dan Laravel, serta mengelola database seperti MySQL, PostgreSQL, dan MongoDB. Terbiasa dengan pengembangan REST API, autentikasi JWT, dan penerapan arsitektur MVC. Saya juga memahami Git, Docker, dan deployment ke server Linux maupun layanan cloud seperti Vercel dan DigitalOcean.
"Antara Server dan Pikiran"
Hujan deras turun di luar jendela kos. Aldo, seorang full-stack developer freelance, sedang duduk di depan dua monitor. Di satu layar: form checkout yang belum terhubung dengan payment gateway. Di layar satunya: error log dari server backend.
Menjadi full-stack kadang seperti jadi pesulap. Hari ini harus jadi ahli React, besok jadi teknisi PostgreSQL, lusa harus tahu cara deploy di server dengan uptime sempurna.
“Kenapa button submit bisa ngirim dua kali ya?” gumam Aldo sambil membuka DevTools. Ternyata event listener-nya terpasang dua kali akibat render ulang yang tak sengaja.
Beberapa menit kemudian, ia membuka file controller di backend, memperbaiki fungsi validasi, dan menambahkan logika retry saat payment API gagal.
Setelah semua selesai, ia mengetik di terminal:
git commit -m "fix: payment gateway + double submit issue"
lalu mendorong kodenya ke production.
Pukul 02.03 dini hari. Lelah, tapi senyum kecil muncul di wajahnya. Tidak ada standing applause, tidak ada PM yang memberi pujian. Tapi aplikasi berjalan, dan pengguna bisa belanja tanpa hambatan.
“Di balik tiap klik user,” pikir Aldo, “ada ribuan baris kode yang tidak pernah mereka lihat.” Dan dia bangga jadi bagian dari keheningan itu.